Langsung ke konten utama

PENGALAMAN MENGIKUTI INTERVIEW EVENT ASIAN GAMES 2018

sumber: http://news.liputan6.com


Hello Genks! 

Pada tanggal 3 Januari 2018, saya mengikuti interview di gedung ISS Bintaro, Tangerang Selatan untuk menjadi Front Desk di Event Asian Games. Nah, lucunya saya sendiri kurang paham apa itu Front Desk dan apa tugasnya. Cuma karena ikut-ikutan temen dan modal nekat jadilah mengikuti interview tersebut. Lagian iseng juga, nyari kesibukan daripada bete liburan dirumah kan...syukur-syukur kalo keterima dan bisa nambah uang saku untuk keperluan kuliah nanti. Jujur saya ragu untuk ikut interview ini karena udah keburu down sama persyaratan 'fasih berbahasa Inggris' tapi teman-teman bilang, "udahlah ikut ajaa" dan saya mengiyakan.

Syarat saat mengikuti interview adalah membawa surat laamaran, CV, SKCK, Surat Keterangan Sehat, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi KTP,  Fotokopi Ijazah dan SKHUN, fotokopi KHS (Kartu Hasil Studi) untuk yang masih kuliah, dan pas foto.

Saya datang bersama 4 orang teman ke ISS sekitar jam 9 pagi lewat. Rupanya diruang rekrutmen sudah banyak orang yang duduk. Seketika saya langsung nervous karena segitu banyaknya orang yang mau interview dan jadi saingan saya. Deg-degan takut gagal interview, apalagi adanya kemungkinan interview pakai bahasa Inggris. Mengingat pengalaman pahit saya pernah beberapa kali gagal dalam interview. Padahal pakai bahasa Indo, apalagi kalo nanti pake bahasa Inggris? mau jawab apa saya wkwk. Tapi nasi sudah menjadi bubur.. sudah kepalang basah, jadi sekalian aja basah. Saya udah terlanjur ada di gedung ISS jauh-jauh dari Cibinong bawa CV. gagal tidaknya urusan belakangan lah.. yang penting berani nyoba dan cari pengalaman walaupun nanti ada rasa kecewa di belakang tapi saya rasa itu penting untuk pendewasaan diri dalam menyikapi kehidupan.

Kami letakkan CV dan lampiran yang kami bawa di resepsioinis, setelah itu dipanggil untuk di periksa berat badan dan tinggi badan (agak ngga pede juga karena badan ngga ideal. Terlalu kurus dan ga nyampe 160 cm), kemudian menunggu untuk  mengikuti sesi interview di ruangan sebelah. Ternyata tidak semua orang-orang yang duduk disitu ingin mengikuti  interview event Asian Games. Selama menunggu interview saya ngobrol dengan beberapa orang, ada juga yang melamar jadi secutity, supir, dsb untuk regular job. 

Sekitar jam setengah 4, nama saya dipanggil untuk sesi interview. Jantung saya berasa lagi dangdutan kampanye, jedag jedug mulu. Takut ngga bisa jawab pertanyaan lah, takut gajelas, takuuut mulu deh bawaannya. Syukur staff yang interview saya baik..tapi walau begitu tetep aja takut wkwk. Lalu tiba saat beliau ngomong interviewnya pake bahasa Inggris, karena disana nanti adalah untuk event internasional. se-asia dan harus fasih berbahasa Inggris. "MAMPUSLAH GUE-_-" Tapi tetep stay cool dan jawab iya-iya aja. 

Alhamdulillahnya, pertanyaan yang dilontarkan dengan bahasa Inggris tersebut masih bisa saya pahamin. beberapa pertanyaannya juga sesuai dengan yang saya pelajarin secara kilat di malam sebelumnya hasil ngegugling.

Pertanyaan dalam bahasa Inggris:

"Ceritakan tentang diri kamu"
"Apa yang kamu ketahui dari bidang ini (Front Desk)?
"Mengapa kamu di bidang ini?"
"Apa kelemahan dan kelebihan kamu?"
"Bagaimana kamu menyelesaikan masalah jika ada complain?"
"Bisakah kamu bekerja dalam tim?"
"Coba ceritakan maksud dari pengalaman yang kamu tulis di CV"

Kira-kira itulah pertanyaan yang bisa saya ingat.
Saya jawab pertanyaan itu dengan lantang supaya terlihat PD. Sampe orang-orang di bilik ruangan seberang keliatan ngintip". (Bodo amat ah grammarnya salah kek yang penting gue kelarin ni interview wkwk) soalnya tipe suara saya kecil jadi seringkali dianggep malu-malu pas lagi ngomong (padahal nggak). 

Saya ingat waktu saya gagal ikutan interview Citizen Journalist Academy (CJA) Energi Muda Pertamina 2017 lalu, Utricht Farzah  pembawa acara berita yang meng-interview saya kala itu bilang "Lintang suaranya emang begini ya?" katanya. Mungkin suara saya yang kecil dan kedengaran kurang kredibel ini menjadi faktor pendukung saya gagal dalam audisi tersebut (selain karena jawaban interview yang amburadul yaa wkwk). Note: Saya nangis disepanjang jalan sambil sambil nyetir motor karena gagal audisi dan ngerasa bodoh banget karena ngga bisa jawab pertanyaannya haha -_-

Pengalaman lain tentang suara saya yang kecil ini juga ada saat sesi pertanyaan di audisi Abang Mpok Depok 2016 di pos pengetahuan umum. Kala itu salah satu Alumni Abang Mpok Depok yang menginterview juga bertanya "Kamu emang suaranya begini ya?" Tapi yang ini alhamdulillah masih  bisa masuk semi finalis ya hahaha. 

Yaa.. sori kalo out of topic. Tapi kira-kira begitulah sekelibat pengalaman interview saya karena memiliki suara yang kecil. Agaknya bisa jadi referensi buat teman-teman yang punya tone suara seperti saya bahwa kita harus kerja keras untuk meningkatkan volume suara di tiap lafal kalimat yang diutarakan agar mengesankan bahwa kita  punya kepercayaan diri yang baik.

Nah setelah jawaban pertanyaan selesai, keseriusan, keyakinan, kesanggupan dan tanggung jawab  untuk bekerja seperti diuji kembali.

Pertanyaan dalam bahasa Inggris campur bahasa Indonesia juga:
"Kamu bilang rumahmu di ______ apakah kamu yakin untuk mengikuti training selama 5-6 hari , jam 7 pagi -5 sore tanpa uang makan dan tidak disediakan mess disini?"

"Apakah kamu yakin bisa sampai tepat waktu saat bekerja karena nanti, lokasi bekerja ada di Kemayoran, kita akan bekerja secara shift, bagaimana kamu bisa sampai kesana tepat waktu?, kita tidak menerima alasan terlambat karena macet"

"Apakah kamu yakin, karena fee hanya 150-160 rb/hari?"

"Apakah kamu siap jika menerima komplain dari customer yang datang karena ini event internasional, yang datang adalah orang dari seluruh Asia dengan kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda tentunya harus mengerti apa yang mereka inginkan dan harus menguasai bahasa Inggris. Bukan tidak mungkin nanti tamu marah-marah ke anda sambil gebrak meja "

Kira-kira begitu pertanyaannya, dan semua saya jawab dengan "Yes, i'm ready", "yes, I'm sure"  dengan senyum percaya diri (padahal sebenarnya nge-down juga dengernya).

Dan alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mengikuti training di ISS selama 5 hari dari jam 7.30 pagi sampai 16. 30 sore. Dengan persyaratan menggunakan heels hitam, blazer hitam, rok pendek hitam, rambut dicepol/konde rapih. 

Namun ternyata perjuangan tidak berhenti sampai disini......









Komentar

  1. Sebagian Tips Memenangkan Di Mainan Sabung Ayam Online Klik Di Sini

    Agen Sabung Ayam Online Terbaik Serta Juga Terpercaya http://www.bakarayam.co

    Informasi Terbanyak Mengenai Sabung Ayam

    http://bakarayam330033.blogspot.com/2018/08/ini-nutrisi-terpilih-buat-ayam-sabung.html/

    BalasHapus
  2. Halo gan...
    Lagi blogwalking malem ini...
    Lagi browsing postingan tentang Asian Games, trs sampai ke sini.
    :)
    Keren postingannya, ditunggu tulisan selanjutnya ya bro.
    Mampir balik ke sini ya sob...
    Hehehe...

    BalasHapus
  3. Bermanfaat artikelnya, ditunggu artikel selanjutnya ya pren.
    Ditunggu postingan selanjutnya.

    Mau untung terus pren???
    Kami agen judi bola punya promo menarik ni...

    PROMO!
    Freechips Turn Over Poker Online

    Promo Berlaku Mulai Bulan September 2018

    https://agenzeus.net/pengertian-dari-taruhan-judi-bola-online/

    Salam,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keuntungan Suka Pakai Celana Cutbray

sumber: tumblr.com  Dunia fashion emang nggak ada matinya. Walaupun jaman berubah tapi fashion berputar alias selalu ada fashion item yang kembali hits lagi walau bukan pada masanya, kayak celana cutbray. Celana dengan potongan lebar dari lutut hingga mata kaki ini adalah simbol kegaulan  anak muda di tahun 70 an tapi  kemudian banyak juga anak muda 2017 yang berseliweran dengan celana ini. Berikut adalah keuntungan bagi kamu yang suka pakai celana cutbray. Menurut ilmu ngasal saya tentunya hahaha…          Hemat pengeluaran sumber: google.co.id Yapp, keuntungan yang pertama jika kamu suka pakai celana cutbray adalah hemat. Karena, kamu bisa aja pinjem celana cutbray ortu kalian pas jaman muda yang mungkin masih tersimpan dengan apik di gudang ataupun lemari mereka. so, kalian nggak usah ngeluarin duit buat beli celana cutbray di mangdu dan kualitas ke- retro-an nya tetap terjaga tentunya.  Adem sumber: in...

PEJUANG JERAWAT COME BACK AGAIN! Beauty Review: Kelly Pearl Cream

Well hello beauty! 30 November 2017 saya beli sebuah produk kosmetik yang udah lama beredar di Indonesia dan terkenal di kalangan orang-orang tua. Walaupun harganya murah murce dan miring namun 'konon katanya' terbukti ampuh untuk memutihkan, menghaluskan dan menghilangkan jerawat sampai ke bekas-bekasnya! ini dia Kelly Pearl Cream! JENG JENG JENGGGGG! Price: Rp. 6000 (5gr) Where to Buy: Rumah Kosmetika daerah Depok Timur, Jawa Barat. (Banyak juga di toko kosmetik pasar tradisional dan Mall. yang jelas nggak ada di Guardian, Watson, dkk) Sebenernya saya sudah tahu Kelly ini sejak jaman baheula karena dulu ibu, nenek dan tante saya pakai. Tapi karena banyak isu-isu Kelly itu bermerkuri karena harganya yang muraaahhh banget bikin saya meng-underestimate-kan kegunaan si Kelly ini. Namun beberapa blog membahas kok bahwa Kelly Pearl Cream ini aman dan bebas merkuri bahkan sudah lolos uji BPOM. (fiuh..) Nah, akhirnya..karena seorang teman yang sedang dala...

CONTOH ARTIKEL TENTANG MEDIA CETAK

Eksistensi Media Cetak di Indonesia Oleh: Lintang Tribuana Widya Wardani                      Sebelum hadirnya radio, televisi, dan internet, media cetak merupakan media massa tertua yang hadir untuk memberikan beragam informasi kepada khalayak. Surat kabar pertama di dunia yaitu “ Acta Diuma ” terbit pada tahun 59 SM di Roma, pada zaman Julius Caesar. Surat kabar tersebut berisi kebijakan – kebijakan kaisar, pengumuman resmi, dan informasi penting lainnya. Pada masa itu surat kabar tersebut masih berupa tulisan yang diukir pada logam atau batu.                      Pada abad 19 saat perang Utara dan Selatan yang membagi Amerika, media cetak mulai diproduksi massal untuk dijual atau bahkan dierikan secara gratis untuk alat propaganda saat berperang. Kemudian mulai berkembang j...