Langsung ke konten utama

Postingan

Usia 25 tahun, begini rasanya...

Hai, happy birthday to myself, Lintang turning 26 YO.  Ada banyak yang terjadi di usia 25 tahun. Usia yang dianggap dewasa, matang, dan sedang berada di puncak kejayaan.  Apakah itu terjadi pada diriku?  Mungkin aku belum memenuhi standar sukses dalam standar kebanyakan orang  Tapi di usia ini, aku banyak melewati hal yang sangat bermanfaat. Mengembangkan pola pikirku, melihat sudut pandang berbeda yang berasal dari sekitar.  Di usia 25 tahun, aku pindah dari kosku yang berada di Pasar Minggu, gara-gara sudah tidak ada lagi orang di sana. Aku bertahan beberapa bulan hidup di bangunan tua itu sendirian, hingga akhirnya pindah ke kos yang lebih 'layak' di daerah Mampang.  Jika sebelumnya aku bayar Rp700 ribu per bulan, di sini aku harus bayar Rp1 juta. Tak apa lebih mahal, tapi setidaknya di sini ada kehidupan. Semua serba tersedia, mulai dari warung, jajanan, bengkel, dll.  Dalam perjalanan karier, di usia ini aku aktif dipekerjakan sebagai reporter lap...
Postingan terbaru

Andai

 Andai.. Andai saja,  Andai saja ayah, Andai saja ayah dan ibuku, Andai saja ayah dan ibuku masih ada.   Andai, andai, dan andai.. Apa ya nasihat yang keluar dari mulut mereka soal kehidupanku saat ini? Tentang seorang perempuan usia seperempat abad yang bahkan belum tau bagaimana gambaran kehidupannya kelak... Dia hanya menjalani hidup seperti air mengalir.  Dia tak lagi memiliki impian yang menggebu-gebu seperti saat berusia 17-20 tahun.  Dia bahagia meski hidup di sebuah kamar kos kecil dengan fasilitas seadanya dan kadang susah sinyal.   Dia belakangan ini kerap gagal soal percintaan.  Ayah, ibu, apa nasihat kalian untukku? Pasti kalian mengingatkanku untuk rajin beribadah dan berdoa kepada Tuhan.  "Makanya, banyak salat!" Ya kira-kira begitu.. Nasihat klasik dari para orangtua.  Rindunya aku dengar suara kalian.  Ayahku, aku belum pernah mendengar nasihatmu di saat usia dewasa.  Ibuku, aku rindu omelanmu.  Tapi a...

Kisah Sebungkus Biskuit Cokelat

Sepahit apapun masa lalu, akan ada kisah manis yang terselip di dalamnya..  Salah satunya tentang kisah sebungkus biskuit.  Biskuit. Cemilan yang mudah dibeli di warung, tersedia dengan berbagai merek dan varian rasa.  Meski tergolong murah, tetapi makanan ini bagiku di masa kecil adalah sang penyelamat untuk mengganjal perut yang lapar.  Ketika ibu kami tak memiliki uang, dia biasanya berusaha mengorek setiap tas dan dompetnya. Berharap menemukan uang terselip untuk bisa kami belikan makanan apapun.  Ketika hanya menemukan uang Rp1200, itu sangat berarti bagi kami. Uang itu pas untuk membeli sebungkus biskuit cokelat di warung.  Saking seringnya membeli biskuit ini, aku sampai hapal jumlahnya. Ada yang berjumlah 12 kadang 11. Aneh juga, kenapa pabrik biskuit itu bisa mengeluarkan produk dengan jumlah yang berbeda-beda.  Jika jumlahnya 12, maka kami sekeluarga masing-masing bisa mendapat 3 biskuit. Tetapi kalau kebetulan dapat berjumlah 11, ini yang ag...

Remuk

 " Kau buat remuk seluruh hatiku..."  Penggalan lagu Pupus yang dibawakan Dewa 19 ini benar-benar menggambarkan perasaan hatiku saat ini.  Padahal baru sejenak merasakan kebahagiaan yang aku cari selama ini. Tapi ternyata itu bohong.  Entah, apakah kata bohong ini tepat untuk kuucapkan. Baru kusadari kau adalah asing.  Aku pikir kau rumah, tapi ternyata kamu hanya tempat singgah sementara.  Persinggahan sementara yang sangat singkat.  Meski demikian, aku mengucapkan terima kasih kepadamu.  Ya, karena setidaknya kamu pernah menciptakan semangat dalam diriku.  Diriku yang sudah lama padam.  Sudut hatiku kini hanya menyisakan abu, sisa bara api yang pernah ada.  Sejujurnya aku kehilangan arah.  Aku terlalu takut untuk membuka hati lagi.. Aku tak siap didera siksaan batin... Aku terlalu sayang diriku... Kurasa tak selamanya dua lebih baik dari satu. 

Puncak Komedi

 HA HA HA HA! Aku tampaknya harus tertawa keras menertawai diriku sendiri. Suka tak suka, aku lah yang membawa kehidupanku di puncak komedi saat ini.  Lucu ketika aku sudah tahu resiko akan suatu hal, tapi malah kupaksakan untuk memilihnya.  Ah, andai saja.. Tidak. Aku sekarang enggan berandai-andai.  Mid life crisis sungguh berat.  Aku bahkan tak mengerti isi kepalaku sendiri. Konyol. .

Balas Dendam

Balas dendam, bukankah itu hal yang konyol? Repot-repot memikirkan kesalahan atau perbuatan orang lain yg kurang menyenangkan kita di masa lampau, untuk kemudian melalukan hal setimpal.. Entah..Aku kadang bingung dengan diriku sendiri Menjilat ludah sendiri!!  Aku menghardik diriku sendiri yang tak konsisten dengan pendirian itu. Kini aku balas dendam.. Kalau boleh aku membela diri, balas dendamnya tak seberapa. Hanya perkara kecil.  Aku sepertinya berani bertaruh, orang itu bahkan tak tahu kalau aku sedang membalas dendam kepadanya.  Maafkan aku yang belum bisa menerima keadaan. Aku manusia biasa. Klise memang, tapi itulah adanya. Setidaknya aku biarkan kamu menjalani kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang kamu kehendaki. Kehidupan yang mungkin jadi anganmu selama ini.  'Pindah berkala. Rumah ke rumah' itu petikan lirik lagu Hindia, yang tampaknya harus aku pahami sekali lagi.  Hidup ini memang tempat belajar bukan? Maklumi aku yang masih harus berusaha mengikh...

Kenapa Tuhan Ciptakan Rasa Cinta?

Sesuai dengan judul. Kenapa sih, Tuhan menciptakan rasa cinta?   Sebenarnya, aku senang dengan perasaan itu. Aku bisa mencintai keluarga dan teman-teman.  Tapi cinta yang kumaksud adalah kepada lawan jenis. Merujuk pada tujuan berpasangan. Menjalin hubungan asmara.  Ya.. kenapa?  Maaf ya Allah. Bukan bermaksud tak bersyukur terhadap hal ciptaanmu. Tetapi, rasanya hari-hariku selalu diwarnai kesenduan hanya karena perkara cinta ini.  Memang kalau tengah di puncak asmara, rasanya aku jadi orang paling bahagia di dunia ini. Namun, saat aku terjatuh dan semua tak sesuai ekpektasi, dunia ini rasanya runtuh hingga aku lupa jati diriku sendiri.  Saat ini, di titik ini, aku merasa seperti orang yang kehilangan arah. Aku merasa diriku tak bisa lagi mendapat cinta dari seseorang yang tulus.  Tulus ingin bersamaku.. Mencintaiku apa adanya.. Bukan karena tubuhku saja alias nafsu semata! Aku ingin benar-benar ada orang yang mencintaiku karena apa yang ada dala...