Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Kisah Sebungkus Biskuit Cokelat

Sepahit apapun masa lalu, akan ada kisah manis yang terselip di dalamnya..  Salah satunya tentang kisah sebungkus biskuit.  Biskuit. Cemilan yang mudah dibeli di warung, tersedia dengan berbagai merek dan varian rasa.  Meski tergolong murah, tetapi makanan ini bagiku di masa kecil adalah sang penyelamat untuk mengganjal perut yang lapar.  Ketika ibu kami tak memiliki uang, dia biasanya berusaha mengorek setiap tas dan dompetnya. Berharap menemukan uang terselip untuk bisa kami belikan makanan apapun.  Ketika hanya menemukan uang Rp1200, itu sangat berarti bagi kami. Uang itu pas untuk membeli sebungkus biskuit cokelat di warung.  Saking seringnya membeli biskuit ini, aku sampai hapal jumlahnya. Ada yang berjumlah 12 kadang 11. Aneh juga, kenapa pabrik biskuit itu bisa mengeluarkan produk dengan jumlah yang berbeda-beda.  Jika jumlahnya 12, maka kami sekeluarga masing-masing bisa mendapat 3 biskuit. Tetapi kalau kebetulan dapat berjumlah 11, ini yang ag...

Remuk

 " Kau buat remuk seluruh hatiku..."  Penggalan lagu Pupus yang dibawakan Dewa 19 ini benar-benar menggambarkan perasaan hatiku saat ini.  Padahal baru sejenak merasakan kebahagiaan yang aku cari selama ini. Tapi ternyata itu bohong.  Entah, apakah kata bohong ini tepat untuk kuucapkan. Baru kusadari kau adalah asing.  Aku pikir kau rumah, tapi ternyata kamu hanya tempat singgah sementara.  Persinggahan sementara yang sangat singkat.  Meski demikian, aku mengucapkan terima kasih kepadamu.  Ya, karena setidaknya kamu pernah menciptakan semangat dalam diriku.  Diriku yang sudah lama padam.  Sudut hatiku kini hanya menyisakan abu, sisa bara api yang pernah ada.  Sejujurnya aku kehilangan arah.  Aku terlalu takut untuk membuka hati lagi.. Aku tak siap didera siksaan batin... Aku terlalu sayang diriku... Kurasa tak selamanya dua lebih baik dari satu. 

Puncak Komedi

 HA HA HA HA! Aku tampaknya harus tertawa keras menertawai diriku sendiri. Suka tak suka, aku lah yang membawa kehidupanku di puncak komedi saat ini.  Lucu ketika aku sudah tahu resiko akan suatu hal, tapi malah kupaksakan untuk memilihnya.  Ah, andai saja.. Tidak. Aku sekarang enggan berandai-andai.  Mid life crisis sungguh berat.  Aku bahkan tak mengerti isi kepalaku sendiri. Konyol. .

Balas Dendam

Balas dendam, bukankah itu hal yang konyol? Repot-repot memikirkan kesalahan atau perbuatan orang lain yg kurang menyenangkan kita di masa lampau, untuk kemudian melalukan hal setimpal.. Entah..Aku kadang bingung dengan diriku sendiri Menjilat ludah sendiri!!  Aku menghardik diriku sendiri yang tak konsisten dengan pendirian itu. Kini aku balas dendam.. Kalau boleh aku membela diri, balas dendamnya tak seberapa. Hanya perkara kecil.  Aku sepertinya berani bertaruh, orang itu bahkan tak tahu kalau aku sedang membalas dendam kepadanya.  Maafkan aku yang belum bisa menerima keadaan. Aku manusia biasa. Klise memang, tapi itulah adanya. Setidaknya aku biarkan kamu menjalani kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang kamu kehendaki. Kehidupan yang mungkin jadi anganmu selama ini.  'Pindah berkala. Rumah ke rumah' itu petikan lirik lagu Hindia, yang tampaknya harus aku pahami sekali lagi.  Hidup ini memang tempat belajar bukan? Maklumi aku yang masih harus berusaha mengikh...

Kenapa Tuhan Ciptakan Rasa Cinta?

Sesuai dengan judul. Kenapa sih, Tuhan menciptakan rasa cinta?   Sebenarnya, aku senang dengan perasaan itu. Aku bisa mencintai keluarga dan teman-teman.  Tapi cinta yang kumaksud adalah kepada lawan jenis. Merujuk pada tujuan berpasangan. Menjalin hubungan asmara.  Ya.. kenapa?  Maaf ya Allah. Bukan bermaksud tak bersyukur terhadap hal ciptaanmu. Tetapi, rasanya hari-hariku selalu diwarnai kesenduan hanya karena perkara cinta ini.  Memang kalau tengah di puncak asmara, rasanya aku jadi orang paling bahagia di dunia ini. Namun, saat aku terjatuh dan semua tak sesuai ekpektasi, dunia ini rasanya runtuh hingga aku lupa jati diriku sendiri.  Saat ini, di titik ini, aku merasa seperti orang yang kehilangan arah. Aku merasa diriku tak bisa lagi mendapat cinta dari seseorang yang tulus.  Tulus ingin bersamaku.. Mencintaiku apa adanya.. Bukan karena tubuhku saja alias nafsu semata! Aku ingin benar-benar ada orang yang mencintaiku karena apa yang ada dala...