![]() |
google.co.id |
tiap lengan itu erat merengkuh tubuhku disitu aku tahu dimana tempat untuk singgah.
ketika hangat bibir itu mampu menghentikan derai air mata dan mengisi kekosongan batinku.
aku menyerah pada keadaan, aku terus berlari, berlari dan berlari..tapi aku tetap terhenti pada satu titik yang berulang.. aku tak bisa menyangkalnya.
wahai Tuhan maha pembolak-balik perasaan hamba-Nya...jujur aku berterimakasih telah membawanya padaku. dikehidupanku yang penuh dinamika ini.
ia yang membuat tiap detik hidupku jadi berwarna. berwarna putih,hijau, merah.. ya macam-macamlah seperti ayam sepuhan.
dan telah kukatakan berkali-kali.
aku tak peduli jika Orang-orang bilang aku naif.
aku memang bodoh.
lantas jika memang mencintai dan menyayangi kamu dengan tulus adalah suatu kebodohan..
aku rela menjadi orang terbodoh di dunia.
pernah kita larut dalam emosi sesaat. kita berubah jadi lawan. kita saling menyakiti diri sendiri.
"kita sama sama bikin bahagia ya.. aku bikin bahagia kamu, kamu bikin bahagia aku.." begitu katamu.
semarah-marahnya aku, aku tak akan lupa bagaimana bahagianya aku melihat gurat senyum di wajhmu, melihat wajah tertidur kamu, cara tertawa kamu, cara kamu menasihatiku, saat kamu bicara dengan gaya sok, saat kamu bercanda, saat kamu marah. apapun itu. hal -hal sederhana itu yang kunantikan.
harapanku untuk kamu, yang tidak aku sebutkan.
teruslah berada disampingku.
tetaplah jadi lelakiku.
peganglah janji-janjimu yang telah buat aku yakin untuk melabuhkan jiwaku padamu.
maafkan aku, selalu jadi yang ter-egois.
-Lintang Tribuana Widya Wardani-
NB: ditulis dengan tawa dan haru
Komentar
Posting Komentar