Langsung ke konten utama

TUGAS MENULIS BERITA PERISTIWA DAN PENDAPAT DDIJ




  • Berita Peristiwa


Rumah Ludes, Damkar Luncurkan 29 Unit Mobil




Jakarta  pemukiman penduduk di daerah Tomang Tinggi 15 Jakarta Barat di dekat bank DKI, Rabu malam (2/12) ludes dilalap si jago merah. Petugas Suku Dinas pemadam Kebakaran (Sudin Damkar) Jakarta Barat meluncurkan 29 unit mobil ke lokasi.

“Tadi laporan kebakarannya masuk pukul 01.30 WIB” kata Firman, petugas piket Sudin Damkar Jakbar.

Menurut Suparto petugas Damkar Jakbar, penyebab kebakaran berawal dari salah satu rumah kos yang terbakar. 

“laporan di lapangan, asal mula api itu berasal dari sebuah rumah kos” ujarnya.

Setelah berjibaku selama 3 jam, Damkar berhasil memadamkan api. Selama beberapa saat petugas masih berada di lokasi dan melakukan proses pendinginan. 


“korban jiwa nihil, hanya ada salah satu anggota kami yang mengalami luka ringan” lanjut Suparto.


Belum diketahui pasti ada berapa unit rumah yang terbakar, namun ia memastikan yang terbakar adalah rumah penduduk.


Kini diperkirakan kerugian yang telah dialami korban kebakaran atas ludesnya rumah dan barang-barang yang tak sempat diselamatkan mencapai nilai milyaran rupiah. (Lin)



  •  Berita Pendapat


Pameran ‘Bebas tapi Sopan’ Menghidupkan Galnas Kembali




Jakarta - Gedung Galeri Nasional di kawasan Gambir, Jakarta Pusat mungkin bukan tempat yang biasa dikunjungi kalangan muda. Namun, karena kali ini Galeri Nasional bekerja sama dengan Yayasan Jakarta Bienalle dan menggelar pameran bertajuk "Bebas Tapi Sopan" terbukti sejak hari pertama dibuka Selasa (27/10), pameran ini kebanjiran pengunjung dari kalangan muda dan menghidupkan kembali pesona Gedung Galeri Nasional yang terkesan‘usang’ dan ‘tua’.

“peminat anak mudanya sih udah banyak, biasanya kan yang berkunjung hanya orang-orang tua aja” ujar Windi, mahasiswa (20) pengunjung pameran.

Tajuk “Bebas Tapi Sopan” terinspirasi dari fenomena cairnya kondisi jalanan di Indonesia sekarang ini. Aktivitas visual di jalanan, terutama di kota-kota besar di Indonesia, sangat marak dan berkembang.

"Ini adalah pameran pertama kami, semua dilakukan secara swadaya oleh para seniman. Selamat menikmati," kata Andang Kelana, kurator pameran di Galeri Nasional

Karya seni yang ditampilkan pun beragam karena melibatkan 14 partisipan. Diantaranya: Ace House Collective, Agung “Abe” Natanael, Angga Cipta, Anggun Priambodo, Bujangan Urban, Dinas Artistik Kota, Gardu House, Klub Karya Bulu Tangkis + Ricky Janitra, Milisi Mural Depok, Methodos, The Popo, Tutu  Ruangrupa dan Stenzilla. Selain itu, Visual Jalanan juga menampilkan arsip foto yang terangkum dalam akun instagram @visualjalanan.

Pameran juga dilengkapi dengan rangkaian acara berupa Artists Talk (berbincang dengan para seniman) yang menghadirkan Bujangan Urban, The Popo, dan Dinas Artistik Kota sebagai pembicara, juga diskusi bertema “Bebas tapi Sopan: Pertarungan Visual di Jalanan” bersama Ardi Yunanto dan Manshur Zikri. Pameran ini akan berakhir pada 16 November 2015.

Sejumlah pengunjung yang mayoritas kaum muda pun berharap Gedung Galeri Nasional terus aktif  menggelar pameran yang serupa dan terus meningkatkan kualitas acaranya.

“udah bagus sih, cuma kalo bisa banyakin acara seminar dan bincang-bincang senimannya. harapannya sih acara selanjutnya bisa lebih baik lagi” ujar Taufik (21) pengunjung pameran. (Lin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keuntungan Suka Pakai Celana Cutbray

sumber: tumblr.com  Dunia fashion emang nggak ada matinya. Walaupun jaman berubah tapi fashion berputar alias selalu ada fashion item yang kembali hits lagi walau bukan pada masanya, kayak celana cutbray. Celana dengan potongan lebar dari lutut hingga mata kaki ini adalah simbol kegaulan  anak muda di tahun 70 an tapi  kemudian banyak juga anak muda 2017 yang berseliweran dengan celana ini. Berikut adalah keuntungan bagi kamu yang suka pakai celana cutbray. Menurut ilmu ngasal saya tentunya hahaha…          Hemat pengeluaran sumber: google.co.id Yapp, keuntungan yang pertama jika kamu suka pakai celana cutbray adalah hemat. Karena, kamu bisa aja pinjem celana cutbray ortu kalian pas jaman muda yang mungkin masih tersimpan dengan apik di gudang ataupun lemari mereka. so, kalian nggak usah ngeluarin duit buat beli celana cutbray di mangdu dan kualitas ke- retro-an nya tetap terjaga tentunya.  Adem sumber: in...

CONTOH ARTIKEL TENTANG MEDIA CETAK

Eksistensi Media Cetak di Indonesia Oleh: Lintang Tribuana Widya Wardani                      Sebelum hadirnya radio, televisi, dan internet, media cetak merupakan media massa tertua yang hadir untuk memberikan beragam informasi kepada khalayak. Surat kabar pertama di dunia yaitu “ Acta Diuma ” terbit pada tahun 59 SM di Roma, pada zaman Julius Caesar. Surat kabar tersebut berisi kebijakan – kebijakan kaisar, pengumuman resmi, dan informasi penting lainnya. Pada masa itu surat kabar tersebut masih berupa tulisan yang diukir pada logam atau batu.                      Pada abad 19 saat perang Utara dan Selatan yang membagi Amerika, media cetak mulai diproduksi massal untuk dijual atau bahkan dierikan secara gratis untuk alat propaganda saat berperang. Kemudian mulai berkembang j...

Balas Dendam

Balas dendam, bukankah itu hal yang konyol? Repot-repot memikirkan kesalahan atau perbuatan orang lain yg kurang menyenangkan kita di masa lampau, untuk kemudian melalukan hal setimpal.. Entah..Aku kadang bingung dengan diriku sendiri Menjilat ludah sendiri!!  Aku menghardik diriku sendiri yang tak konsisten dengan pendirian itu. Kini aku balas dendam.. Kalau boleh aku membela diri, balas dendamnya tak seberapa. Hanya perkara kecil.  Aku sepertinya berani bertaruh, orang itu bahkan tak tahu kalau aku sedang membalas dendam kepadanya.  Maafkan aku yang belum bisa menerima keadaan. Aku manusia biasa. Klise memang, tapi itulah adanya. Setidaknya aku biarkan kamu menjalani kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang kamu kehendaki. Kehidupan yang mungkin jadi anganmu selama ini.  'Pindah berkala. Rumah ke rumah' itu petikan lirik lagu Hindia, yang tampaknya harus aku pahami sekali lagi.  Hidup ini memang tempat belajar bukan? Maklumi aku yang masih harus berusaha mengikh...