Hari itu sama dengan hari-hari lainnya. saya, kedua kakak serta ibu. Duduk bersama sambil menonton televisi kecil. Keciiiiil sekali. Kalian tahu televisi yang biasa bertengger di pos ronda? Ya. Seperti itulah.. bahkan lebih bagus televisi pos ronda dibanding yang saya miliki dulu. Singkat cerita, televisi kami yang 14 inch rusak. Padahal tv jadi barang penting saat itu. Penggunaan internet dan smartphone belum terjamah. Pokoknya sumber kebahagiaan di masa lalu ya hanya TV. Akhirnya kami pakai TV hitam kecil yang sangaat kecil peninggalan ayah yang dahulu biasa dipakai menonton acara tinju favoritnya. Dengan dua batang Antena yang mencuat di atasnya. Biasanya kami gerak-gerakkan kedua antena itu saat tiba-tiba channel yang kami tonton jadi layar semut. Gambar yang dihasilkan pun hitam-putih. Maka tiap keesokan harinya di sekolah, saat teman-teman membicarakan acara semalam yang tayang di TV "apa kamu liat yang pake baju biru itu semalem?" saya nggak tahu siapa yang p...
Welcome to my blog!