Langsung ke konten utama

Agar Milenial Mantap Pilih Jurusan Kuliah




Fenomena istilah generasi milenial merajuk kepada anak jaman now yang lahir setelah generasi X. Generasi ini digadang memiliki karakter yang aktif, multitasking, kreatif dan inovatif . Seiring berkembangnya zaman, arus teknologi kian pesat hingga mempengaruhi hampir segala aspek. Hal inilah yang menjadikan tantangan masa depan generasi milenial akan jauh lebih berat dibandingkan generasi sebelumnya.

Salah satu langkah penting yang pasti diperhatikan agar menjawab keresahan tantangan-tantangan masa depan itu tentunya adalah faktor pendidikan. Bukan hal rahasia lagi bahwa memiliki pendidikan tinggi akan menjamin karir yang menjanjikan serta memiliki masa depan yang cerah. Orangtua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya di berbagai sekolah terbaik hingga ke jenjang tertinggi di universitas ternama, bahkan sampai ke luar negeri. Bagi sebagian orang, merogoh kocek yang dalam untuk pendidikan bukanlah masalah, mengingat banyaknya manfaat yang dihasilkan dari mengenyam pendidikan tinggi.

Kini Siswa SMA dan sederajat telah menghadapi Ujian Nasional (UN). Ketika momen tahunan yang dianggap mengerikan oleh sebagian besar siswa ini telah usai, maka muncul permasalahan lain. Hal itu ialah penentuan langkah selanjutnya setelah lulus SMA. Ada yang sudah matang  menentukan pilihan hidupnya untuk lanjut bekerja atau melanjutkan kuliah, namun ada juga yang masih ragu karena ingin melanjutkan kuliah tapi masih bingung untuk menjatuhkan pilihan jurusan kuliah.
Seperti yang dialami  oleh Farras Elmira Zein yang akrab disapa Rasel, mahasiswi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Psikologi semester 6. Dara muda ini memiliki segudang prestasi di masa sekolahnya, salah satunya menjadi juara tingkat nasional Astra Honda Motor Best Student. Hingga saat ini ia juga masih aktif berorganisasi di sela padatnya jadwal kuliah yaitu di Forkoma UI Banten dan menjabat sebagai Ketua Peminatan Fakultas Psikologi, U-Shape. Tak disangka, Rasel ternyata pernah mengalami keraguan juga saat memilih jurusan kuliahnya dulu.

“Aku sempat ragu. Tadinya ingin masuk HI (Hubungan Internasional), motivasinya pengen jalan-jalan keluar nergeri gratis.” Ujarnya. Namun semakin beranjak dewasa tepatnya di masa SMA, Rasel menyadari bahwa ia harus keluar dari pemikiran yang seperti itu. Untuk itu Rasel membeberkan hal yang harus diketahui generasi milenial untuk memantapkan pilihan jurusan kuliah agar tidak salah langkah dan menyesal di kemudian hari,lalu bersiap menghadapi kerasnya tantangan masa depan.

KENALI MINAT DAN BAKAT
Minat dan bakat merupakan hal dasar yang harus dijawab oleh diri masing-masing. Seperti mengetahui hal apa yang paling disukai dan dikuasai.Cara mengetahui minat dan bakat paling spesifik adalah dengan melakukan serangkaian tes-tes psikologi.

MEMBUAT PLANING
Mulai sekarang ayo coba temukan pekerjaan apa yang diinginkan. Kemudian cari informasi mendalam lalu lihat persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut apakah harus spesifik pada jurusan tertentu. Darisana kalian bisa menejadikannya referensi untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai

MILIKI NILAI PLUS
Ketika sudah mengetahui jurusan apa yang dipilih, ada hal yang harus diketahui bahwa persaingan  generasi milenial sekarang bukan hanya skala nasional tapi juga sudah internasional. Modal ijazah? Tentu tidak cukup. Hal yang harus dimiliki adalah nilai plus yang bisa datang dari hal yang kita sukai seperti kemampuan bahasa asing, design, atau kemampuan komunikasi seperti public speaking.

MOTIVASI DIRI
Tentunya setelah mendapatkan jurusan kuliah yang sesuai dan sudah memiliki nilai plus tersebut, hal lain yang harus dimiliki adalah motivasi diri. Artinya harus selalu memiliki dorongan untuk mengembangkan apa yang sudah dimiliki ditengah ketatnya persaingan. Jangan cepat berpuas diri, apalagi generasi milenial itu dikenal sebagai pribadi yang ambisius, jadi jangan sampai jadi milenial yang ketinggalan, nanti bisa kalah saing!

Kemudian Rasel sebagai salah satu generasi milenial juga ungkapkan keresahannya bahwa keraguan milenial memilih jurusan kuliah itu justru seringkali datang dari faktor lingkungan terdekatnya, yaitu orangtua dan sekolah. Dari awal, milenial hanya diperkenalkan dengan jenis pekerjaan yang statis seperti guru, dokter atau pengusaha. Padahal zaman sekarang banyak bermunculan jenis pekerjaan baru seperti Video Editor, Graphic Designer, UI dan UX Researcher yang biasanya dibutuhkan perusahaan E-Commerce Orangtua dan sekolah harus memiliki pemikiran serta pengetahuan lebih tentang itu agar bisa membuka wawasan milenial sehingga memudahkan mereka untuk menentukan jurusan kuliah yang sesuai keinginannya.
  








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keuntungan Suka Pakai Celana Cutbray

sumber: tumblr.com  Dunia fashion emang nggak ada matinya. Walaupun jaman berubah tapi fashion berputar alias selalu ada fashion item yang kembali hits lagi walau bukan pada masanya, kayak celana cutbray. Celana dengan potongan lebar dari lutut hingga mata kaki ini adalah simbol kegaulan  anak muda di tahun 70 an tapi  kemudian banyak juga anak muda 2017 yang berseliweran dengan celana ini. Berikut adalah keuntungan bagi kamu yang suka pakai celana cutbray. Menurut ilmu ngasal saya tentunya hahaha…          Hemat pengeluaran sumber: google.co.id Yapp, keuntungan yang pertama jika kamu suka pakai celana cutbray adalah hemat. Karena, kamu bisa aja pinjem celana cutbray ortu kalian pas jaman muda yang mungkin masih tersimpan dengan apik di gudang ataupun lemari mereka. so, kalian nggak usah ngeluarin duit buat beli celana cutbray di mangdu dan kualitas ke- retro-an nya tetap terjaga tentunya.  Adem sumber: in...

CONTOH ARTIKEL TENTANG MEDIA CETAK

Eksistensi Media Cetak di Indonesia Oleh: Lintang Tribuana Widya Wardani                      Sebelum hadirnya radio, televisi, dan internet, media cetak merupakan media massa tertua yang hadir untuk memberikan beragam informasi kepada khalayak. Surat kabar pertama di dunia yaitu “ Acta Diuma ” terbit pada tahun 59 SM di Roma, pada zaman Julius Caesar. Surat kabar tersebut berisi kebijakan – kebijakan kaisar, pengumuman resmi, dan informasi penting lainnya. Pada masa itu surat kabar tersebut masih berupa tulisan yang diukir pada logam atau batu.                      Pada abad 19 saat perang Utara dan Selatan yang membagi Amerika, media cetak mulai diproduksi massal untuk dijual atau bahkan dierikan secara gratis untuk alat propaganda saat berperang. Kemudian mulai berkembang j...

Balas Dendam

Balas dendam, bukankah itu hal yang konyol? Repot-repot memikirkan kesalahan atau perbuatan orang lain yg kurang menyenangkan kita di masa lampau, untuk kemudian melalukan hal setimpal.. Entah..Aku kadang bingung dengan diriku sendiri Menjilat ludah sendiri!!  Aku menghardik diriku sendiri yang tak konsisten dengan pendirian itu. Kini aku balas dendam.. Kalau boleh aku membela diri, balas dendamnya tak seberapa. Hanya perkara kecil.  Aku sepertinya berani bertaruh, orang itu bahkan tak tahu kalau aku sedang membalas dendam kepadanya.  Maafkan aku yang belum bisa menerima keadaan. Aku manusia biasa. Klise memang, tapi itulah adanya. Setidaknya aku biarkan kamu menjalani kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang kamu kehendaki. Kehidupan yang mungkin jadi anganmu selama ini.  'Pindah berkala. Rumah ke rumah' itu petikan lirik lagu Hindia, yang tampaknya harus aku pahami sekali lagi.  Hidup ini memang tempat belajar bukan? Maklumi aku yang masih harus berusaha mengikh...